Pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk berpikir kreatif dalam memulihkan perekonomian. Tidak sedikit pelaku bisnis menjajal peluang baru. Hal ini juga dilakukan Warga Dusun Pasinan, Desa Karangbendo yang mengubah jalan tegalan menjadi wisata kuliner yang ramai layaknya pasar dan disebut sebagai Destinasi Dalan Tegalan (DDT). Permasalahan yang dialami oleh mitra adalah pengelola wisata DDT yang sampai saat ini masih belum terorganisir dengan baik, dalam artian pengelola masih kurang memiliki komitmen yang sama dalam mencapai tujuan DDT. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana adalah melakukan pendampingan dan pelatihan tata Kelola kelembagaan khususnya pada SDM pengelola DDT. Pelatihan yang dilakukan adalah terkait komitmen organisasional. Tahapan dalam pengabdian ini meliputi tahap perencanaa, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pelaksanaan program pengabdian menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Dengan menggunakan metode PRA, Perangkat Desa dan kelompok masyarakat khususnya pengelola DDT dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam mengembangkan potensi desa bersama dengan Tim Pelaksana Pengabdian sebagai pendamping, pemberi informasi dan pembelajaran dari institusi pendidikan Universitas Jember.